MINGGU 3 Berfikir Induktif
Pendahuluan
Sebelum kita mebahas dan memahami lebih
jauh mengenai penalaran deduktif, timbul pertanyaan yang mendasar yang muncul
di dalam benak kita mengapa kita mempelajari penalaran? Kita perlu memahami
mengenai penalaran karena penalaran merupakan hal yang sering kita gunakan
sehari hari di dalam berkomunikasi atau berinteraksi satu dengan yang lainya.
Namun di dalam bahasan kali ini kita membahas penalaran yang penggunaanya di
gunakan di dalam Bahasa Indonesia.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan
konklusi disebut konsekuensi. Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu
mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya.
DEFINISI HIPOTESIS DAN TEORI
Pengertian Hipotesis
Setelah peneliti mengadakan penelaahan
yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka
langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Seperti yang sudah kita ketahui
ketika melakukan penelitian kita bertujuan untuk mengetahuisesuatu yang pada
tingkat tertentu dipercaya sebagai sesuatu yang benar. Ia bertitik tolak pada
pertanyaan yang disusun dalam bentuk masalah penelitian. Dan untuk menjawab
pertanyaan itu disususn suatu jawaban sementara yang kemudian dibuktikan
melalui penelitian empiris, tetapi pernyataan itu masih bersifat dugaaan dan
pada tahap ini kita mengumoulkan data untukmenguji hipotesis kita.
Agar dapat mudah dipahami pengertian
ini, perlu dikutipkan pendapat Prof. Suttisno Hadi MA. Tentang pemecahan
masalah. Seringkali peneliti tidak dapat memecahkan Drs permasalahannya hanya
dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Jawaban terhadap permasalahan itu
dibedakan atas dua hal sesuai dengan tarap pencapainnya yaitu :
Jawaban permasalahn yang berupa kebenaran pada tarap teoritik, dicapai
melalui membaca.
Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada tarap praktek. Dicapai
setelah penelitian selesai, yaitu setelah pengolahan terhadap data.
Sehubungan dengan pembatasan pengertian diatas maka hipotesis dapat
diartikan sebagai suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
GENERALISASI
Contoh dan Pengertian “Generalisasi,
Analogi,Sebab-Akibat”.
Ini ane dpet waktu belajar bahasa
Indonesia di skolah, yah ane cma mw berbagi gan. Moga aja bermanfaat,klo ada yg
slah mhon maaf ya gan.
=>Pengertian “ Generalisasi”.
Generalisasi adalah proses penalaran
yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang di amati, lalu
ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejalanya yang di amati
itu.
Nah ini contohnya gan ;
Nidji adalah band yang terkenal di
Indonesia, Wali merupakan band yang memiliki banyak fans dan terkenal di
Indonesia. Zivilia adalah salah satu band pendatang yang terkenal di seluruh
pelosok Indonesia dengan jenis music melayu.Di Indonesia banyak band yang terkenal.
=>Pengertian “ Analogi”
Analogi adalah membandingkan dua hal
yang memiliki sifat sama.Cara ini berdasarkan pada sebuah asumsi bahwa jika
sudah ada persamaan dalam berbagai segi,maka aka nada persamaan pula dalam
bidang yang lain.
Contoh paragraph Analogi;
Deo adalah seorang mekanik handal yang
masuk di sebuah perusahaan industry mesin.Deo adalah lulusan STM Berkah. Berkat
dedikasi yang tinggi,perusahaan tersebut maju dengan pesat Dan ketika
perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja baru,mereka melihat irul yang juga
lulusan dari STM Berkah yang memiliki keahlian yang juga tidak kalah dengan
deo. Akhirnya, mereka merekrut irul untuk bekerja di perusahaan tersebut.
=>Pengertian “Sebab-Akibat”
Sebab-Akibat adalah penalaran yang di
mulai dengan mengemukakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan
yang merupakan akibat.
Contoh paragraph sebab-akibat;
Deo adalah siswa yang pintar.Namun,dia
malas mengerjakan tugas sekolah.Setiap ada pekerjaan rumah, deo jarang
mengerjakan pekerjaan rumah tersebut.Dan ketika pembagian rapot,nilai deo
banyak yang jelek dan orang tua deo memarahinya.
ANALOGI
Pengertian Analogi
Dalam ilmu bahasa adalah persamaan
antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi
merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata
baru dari kata yang telah ada.
Contoh:
Pada kata dewa-dewi, putra-putri,
pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Defenisi lain yang di maksud dengan analogi adalah suatu
proses penalaran dengan menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda dengan
cara melihat persamaan dari dua hal yang di perbandingkan tersebut sehingga
dapat digunakan untuk memperjelas suatu konsep
HUBUNGAN KAUSAL
Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal
ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep,
gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu
akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat
menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Contoh hubungan kausal :
Kuberikan sedikit uang disakuku untuk
membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis
karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan
ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu
dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku
sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah
membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
Pengertian lain :
Hubungan kausal (kausalitas) merupakan
perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta
bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta
kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang
mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan
sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu
manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
PENALARAN INDUKSI
Induksi atau penalaran induktif adalah
penalaran dari kasus-kasus partikular menuju pada kesimpulan umum.
1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran
yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum
Contoh :
· Tamara Bleszynski adalah bintang
iklan, dan ia berparas cantik.
· Nia Ramadhani adalah bintang iklan,
dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron
berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron
berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak
berparas cantik.
2. Hipotesa dan Teori
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan
jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji
apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.
Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan/ menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau
eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Pernyataan hubungan antara variabel,
sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan
sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah
dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian.
Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan
sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk
meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
Agar teori yang digunakan sebagai dasar
penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori
tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan
diukur. Cara yang umum digunakan ialah melalui proses operasionalisasi, yaitu
menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret
yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat
diamati atau dapat diukur. Proposisi yang dapat diukur atau diamati adalah
proposisi yang menyatakan hubungan antar-variabel. Proposisi seperti inilah
yang disebut sebagai hipotesis
3. Analogi
Analogi adalah cara bernalar dengan
membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didsarkan asumsi bahwa
jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula
dalam bidang lain.
Analogi dalam ilmu bahasa adalah
persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain.
Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan
kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh :
· Pada kata dewa-dewi, putra-putri,
pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
· Arief seorang alumni SMUN 1 Tegal
dapat diterima kerja di perusahaan Pak Subur. Oleh sebab itu, Nani yang juga
lulusan SMUN 1 Tegal pasti dapat pula diterima kerja di perusahaan pak Subur.
4. Hubungan Kausalitas
Hubungan kausal adalah cara penalaran
yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan
sebab-akibat.. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain
(dependen).
Contoh :
· Hubungan kepandaian dengan kekayaan
(Diasumsikan kepandaian membuat orang bisa kaya, dan sebaliknya karena kaya
orang mempunyai biaya untuk belajar sehingga pandai).
· Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari
ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu,
pasti Badu sedang sakit.
5. Induksi Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis
pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan
untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi
ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar